SELAMAT JALAN NAK

oretan hati yang kehilangan
▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️

Ananda Maulana merupakan salah satu anak asuh asal Bali, sejak kelas 3 SD ananda sudah bersama kami di PPYD Al-Ikhlas, ananda merupakan angkatan kedua dari 7 anak lainnya, saat itu lembaga ini masih serba kekurangan, sempat pula tinggal di kontrakan dan tak banyak orangtua asuh seperti donatur yang biasa memberi jajan dan mainan, tapi ananda tetap merasa bahagia bersama para pengasuh dan saudara-saudara ideologisnya di lingkungan kecil PPYD Al-Ikhlas,

Setelah beberapa tahun kemudian saat tamat dari SDI Al uswah, ananda meneruskan pendidikan lanjutannya ke SMP dan SMA di PP Darul Ukhuwah Malang. Dan tahun 2019 kemarin ananda lulus dari PPDU, sebagai bentuk pengabdiannya ananda mengajar di pondok yang pernah membesarkannya. Selain menjadi guru tahfidz dan ngaji Al-Qur’an, ananda juga bagian peribadatan yang biasa membangunkan anak-anak untuk sholat rawatib dan sunnah lainnya.

Diawal bulan Romadhon ini, ananda saya panggil ke rumah, untuk saya kasih baju (baju baru dari orang yang memberikan ke saya namun kebesaran), dan baju ini menurut saya cocok untuk ananda, namun setelah ia coba, rupanya sedikit kurang besar, saya sempat bergurau kepadanya. “Nak, itu bajunya yang kekecilan apa badanmu yang kebesaran”? Tanyaku sambil tersenyum. Iya pun balas senyuman itu dengan mengatakan, “tidak apa-apa Abi, saya senang memakainya, karena apapun yang Abi kasihkan saya pasti menyukainya” jawabnya. Sebuah ungkapan ketulusan hati untuk membuat orang yang dicintainya bahagia karenanya.

Pernah suatu saat Ia sempat menyampaikan ingin kuliah dan ingin menjadi psikolog. Supaya bisa nanti bisa bantu Abi dan bantu pondok Al-Ikhlas dalam memberikan pelayanan terbaik untuk anak-anak asuh di PP Yatim Dhuafa Al-Ikhlas.

Namun…, hari rabu 6 April 2020, tepatnya tanggal 13 Romadhon jam 15:20 di RSUD Lawang, qodarullah Alloh Azza wa Jallah lebih mencintainya, dan ananda meninggalkan kami selamanya, ia… Selamanya dan tak akan pernah kembali lagi…. Akibat sakit gagal ginjal yang menjadi penyebab takdirNya

Nak…
Selamat Jalan, ananda telah membuktikan bahwa kefakiran dan ketiadaan harta dan kekuasaan tidaklah menghalangi ananda untuk belajar dien (agama) islam dan menjadi penghafal Al-Qur’an, ananda sejak kecil biasa sholat berjemaah, sholat sunnah tahajjud dan dhuha, Puasa senin kamis setiap pekannya, belum lagi ibadah lainnya seperti dzikir dan membantu pondok pesantren.

Nak… Kami sebagai orangtua ideologismu, sebagai gurumu, dan mereka yang menjadi pengurus serta mereka yang menjadi orangtua asuhmu sebagai donatur dalam memberikan pelayanan terbaik untukmu, tentu sangat kehilanganmu, namun kami sadar bahwa ini adalah yang terbaik dari Nya untuk mu dan untuk kami.

Nak… Tidak sedikit orang yang menghadiri proses sholat janazah dan penguburanmu, ada di kerumunan itu bagian dari keluargamu, teman-temanmu, murid-muridmu juga guru dan para pengurus serta donatur pondok. Dan juga gurumu KH Mohammad Ajir Adib Munip MA, pimpinan PP. Darul Ukhuwah. Beliau juga memberikan sambutan terakhir berupa Tadzkiroh saat di kuburan tempat pembaringan terakhirmu.

Nak, kami menyaksikan bahwa Ananda menuntut ilmu dengan ikhlas kemudian di tengah perjalanan menuntut ilmu, Ananda meninggalkan kami dalam masa pendidikan dan mendidik di pondok pesantren Al-Ikhlas, di bulan suci Romadhon dan saya menyaksikan saat menalkinkanmu, ada keringat di dahimu, semoga semua ini bertanda ananda meninggal diatas amalan yang agung dan akhir yang baik (husnul khotimah), InsyaAlloh.

Nak, Jika suatu saat nanti ananda di syurga, dan tidak bertemu kami, maka carilah kami, karena kami berharap ananda bisa menjadi hujjah kebaikan untuk kami semua.

Cukuplah pernyataan Al-Hafizh Ibnu ‘Abdil Barr tentang hal ini sebagai harapan kami :

قال الحافظ ابن عبد البر رحمه الله:
‏ “من مات طالباً للعلم فهو من علامات حسن الخاتمة”. ‏لأنه مات على طاعة عظيمة

“Siapa yang mati dalam keadaan menuntut ilmu, maka ia berada dalam tanda husnul khatimah (mati yang baik) karena ia telah mati dalam ketaatan yang sangat besar.”

Semoga balasan pahala mulia dan jalan menuju syuga yang telah dipersiapkan oleh Allah Ta’ala kepada ananda sebagai penuntut ilmu syar’i. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam;

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Do’a kami senantiasa menyertaimu, InsyaAlloh…

اللّهم اغفِر له وارحمه وعافه واعف عنه وأكرم نزله ووسع مدخله واغسله بالماء والثلج والبرد ونقه من الذنوب والخطايا كما ينقى الثوب الأبيض من الدنس وأبدله داراً خيراً من داره وأهلاً خيراً من أهله

اللهم اجعل قبره روضة من رياض الجنة، ولا تجعله حفرة من حفر النار، اللهم افسح له في قبره مد بصره، وافرش قبره من فراش الجنة،

اللهم اعذه من عذاب القبر، وجفاف الأرض على جنبيه، واملاً قبره بالرضا والنور، والفسحة والسرور.

آمــــــــــــــــــين يا رب العالمين

😭😭
🤲🏼🤲🏼

======
✍🏼 Muhammad Ali Zubair

Similar Posts